Tips Backpacker Murah di Singapore
Dalam tulisan ini mungkin akan ada banyak cerita yang tidak jelas dan random, tapi percayalah bahwa kita harus belajar dari pengalaman.
Sebagai karyawan swasta maka backpacker sering kali menjadi pilihan orang Indonesia yang berencana untuk berlibur ke Singapore. Sebenarnya pergi liburan ke Singapore itu bagi orang Indonesia terbagi menjadi 2 tujuan.
1. Mereka yang mau lepas penat dengan suasana baru.
2. Mereka yang mengejar sale besar-besaran.
Hayo kalian ada diposisi yang mana? hahaha
Mari membicarakan mengenai sale di Singapore.
Mereka yang mengejar sale biasanya akan pergi pada saat GSS tiba. Apa itu GSS? GSS adalah Great Singapore Sale yang diadakan selama dua bulan penuh. Biasanya dimulai dari bulan Juni dan berakhir pada bulan Agustus. GSS diadakan untuk merayakan hari kemerdekaan Singapore. Nah kalo di Jakarta mungkin ibarat perayaan Jakarta Fair di Kemayoran sana.
Nah karena berawal dari diskon itu, tahun ini nyokap tiba-tiba ngajakin berburu diskon di minggu terakhir GSS.
Dapet?
GA!!!! hahaha
Maksud saya sih ga dapet diskon di pertokoan besar seperti H&M, Uniqlo, etc. Pokoknya jangan ngarep diskon besar di mall pada minggu terakhir GSS. Lebih baik kalian berangkat pada pertengahan saja.
Oke mari move on dari kisah mengejar diskon belanja di Singapore. Tulisan selanjutnya saya mau bahas penginapan nih.
Ada dua tipe orang yang pergi liburan ke Singapore. Ala backpacker atau ala koper (berasa program tv hahaha).
Untuk kalian yang mau hidup hemat, pilihan menginap di Hostel menjadi salah satu alternative demi liburan hemat selama tinggal di negara orang.
Saya akan menceritakan saja hostel-hostel yang pernah saya tempati.
1. Mercury Backpackers' Hostel, Lavender.
Hostel yang terdiri dari 5 tingkat ini berada di kawasan Lavender yang tenang. Untuk jarak dari Lavender MRT ya lumayan dekat asal ga salah keluar dari pintu exitnya aja yang hanya berjarak kurang lebih 400 meter.
Sebenarnya menginap di Mercury cukup lumayan seru apalagi kalo pergi bareng-bareng, jadi share room ber-empat atau ber-enam bisa ditempati bareng-bareng dan berasa di kamar sendiri deh karena roommatenya teman-teman kalian juga. Minusnya disini cuma satu yaitu 2 kamar hanya diakses oleh satu pintu. Jadi kalo dapat kamar yang kebetulan untuk masuk ke kamar harus lewatin kamar sebelah sih ya agak gimana gitu hahaha
Tapi kalo kalian tipe cuek bebek, ya woles deh.
Cuma sih capeknya kalo habis jalan seharian dan kamar kalian berada di lantai 3, ya mau tidak mau harus rela menahan pegal untuk naik keatas.
Oh iya serunya disini, di rooftop hostel ada tempat duduk untuk berjemur gitu dan ada Jacuzzi untuk berendam.
Sedangkan untuk kamar mandi, ya seperti hostel biasanya pastinya sharing. Seinget saya dalam satu lantai ada 3 bilik kamar mandi dan 1 wc. Lalu setiap lantai ada ruang santai gitu untuk menonton tv sambil tiduran di sofa. Nah kalo udah mau check out tapi jadwal terbang masih lama maka kalian bisa menitipkan koper dengan membayar loker yang sudah dipersiapkan. Untuk loker ukuran besar harganya adalah 2 SGD.
2. Pillow Talk Hostel, Lavender.
Masih dikawasan Lavender, hostel ini konsepnya lebih lucu. Jadi tempat tidur kita itu seperti kapsul yang berbentuk box hahaha
Kalo di Mercury, tempat tidur yang disediakan berupa tempat tidur tingkat dan ukuran dan kenyaman yang cukup, kalo di Pillow Talk ini kamu akan merasakan tidur dengan samping kanan kiri berupa papan dan lampu yang terang (eh lain cerita kalo tidurnya diatas, ketiup ac sih iya.) Tiap kapsul tempat tidur, dilengkapi dengan stop kontak jadi kalian bisa nyolok sambil main hp. Sedangkan untuk meletakan perlengkapan bawaan seperti koper, dll tiap orang akan mendapat kunci dengan loker yang bisa menampung 2 koper ukuran sedang.
Tips di hostel ini cuma satu, kalo mau check-in hostel sebaiknya memastikan dulu apakah tersedia fasilitas 24 hours resepsionis atau tidak.
.Kenapa? karena ada beberapa hostel yang tidak menyediakan fasilitas resepsionis 24 jam seperti di Pillow Talk Hostel ini, belum lagi kalo mau masuk hostel itu harus tekan password yang akan diberikan setelah check-in.
Ada cerita menarik mengenai waktu check-in disini, waktu itu saya bersama teman-teman berangkat dari Jakarta sekitar jam 5.30 pm dan baru turun pesawat itu sekitar jam 9 malam karena ada kendala pesawat pada saat mau parkir.
Karena waktu saya pergi dengan rombongan orang-orang yang baru pertama kali ke SG, jadilah mereka sibuk berfoto-foto di dalam airport TT (saat itu saya mau nangis, kepikiran dengan batas waktu check-in, belum lagi ke imigrasi isi data dkk.)
Karena jarak dari lavender MRT ke Pillow Talk Hostel ini cukup jauh, kurang lebih 500 meter. Jadilah kami berjalan cepat dan untungnya pada pukul 10.20 pm kami berhasil sampai untuk check-in. Si pemilik hostel sempat meledek kami yang hampir saja tidak bisa check-in karena waktu yang sangat mepet dengan waktu closed untuk check-in nya hahaha
Minus dari hostel ini, satu ruangan share room itu banyak banget. Kayaknya bisa nampung 14 orang deh. Mungkin akan lain cerita kalo waktu itu saya mengambil di room khusus female.
Kalo soal breakfast, ada roti dan selai dengan macam-macam pilihan dan pada hari terakhir menginap pada saat check out untuk koper bisa dititipkan tanpa ada biaya tambahan. Tapi koper diletakan begitu saja di lobby hehe.
Untuk harga kedua tempat penginapan diatas, karena waktu itu masih pakai agoda yang jauh lebih mahal dari segi harga dibandingkan traveloka maka per-malam kurang lebih saya mengeluarkan sekitar 24-25 SGD.
(2 bulan ke depan saya dan kakak saya akan kesana lagi dan mendapatkan hostel dengan harga 15 SGD/night. Review hostel tersebut akan dimasukan disini pada update selanjutnya.)
Usai bercerita tentang hostel, maka saya mau sharing pengalaman menginap di hotel bintang 2 di kawasan Bugis.
3. 85 Beach Garden Hotel
Hotel ini jaraknya cukup dekat, sekitar 250 meter dari Bugis MRT. Paling seru nginap disini adalah pegawai perempuan bisa berbahasa Indonesia dan mereka sangat ramah. Fasilitas yang didapatkan standar hotel (2 handuk besar dan 2 handuk kecil, 2 kopi sachet, teko pemasak air, sabun, sikat gigi + odol, televisi) meskipun ruangan kamar yang sempit tapi kalo cuma untuk tidur dan mendapat privasi ya oke kok. Cuma karena resepsionis ada di lantai 2, demi untuk keamanan maka kalo naik lift itu harus setor muka ke mereka untuk meminta di "tapping" agar bisa akses ke lantai yang lebih atas hahaha
Oh ya kalo check out boleh titip koper dan itu gratis!
Mau jalan-jalan naik bis tanpa khawatir saldo isi kartu habis? Gunakan STP saja!
STP adalah Singapore Tourist Pass, dimana masa penggunaannya ada pilihan yaitu selama 1 hari, 2 hari atau 3 hari. Setelah saya hitung-hitung, sebenarnya lebih murah STP ketimbang isi ulang EZ Link.
Karena biaya naik MRT bisa 1-3 SGD/sekali jalan. Jadi kalo niat jalan-jalan saya sarankan ambil STP saja karena STP dapat digunakan untuk MRT, Bus dan LRT sebebas mungkin sampai batas waktu habis.
Kemarin, saya beli dua buah STP untuk 2 days dengan harga tiap kartu sebesar 26 SGD dimana terdapat deposit 10 SGD yang akan dikembalikan pada saat kita mengembalikan kartu. It's worth it karena 16 SGD untuk 2 hari itu saya gunakan naik turun MRT dan Bus sepuas mungkin. Ada cerita nih, karena pertama kalinya naik bus di Singapore kami sempat nyasar ke kawasan pinggiran Singapore dimana-mana hanya ada rumah-rumah dan sekolahan yang kami lihat.
Mama saya sih anteng-anteng saja karena beliau tidak tau apa-apa. Setelah saya cermati, jadi kalo naik bus itu ada 2 arah yang berbeda.
Misal, Saya berencana mau ke Bugis langsung dari Vivo City. Maka seharusnya saya naik bus nomor 80 dengan tulisan "Sengkang Int." tapi karena waktu itu saya lagi buru-buru jadi ga perhatiin dan ini pertama kalinya salah naik bus akhirnya kami terbawa ke arah yang sebaliknya.
Seharusnya saya waktu itu menyebrang ke halte yang ada di seberang. Akhirnya karena perlu menyadarkan diri dan putar otak, kami berdua nyaris ketinggalan pesawat. Syukurnya Lion Air di Singapore sangat baik sehingga kami sempat check in pada pukul 7.05 pm padahal kalo dari tiket waktu boarding kami adalah 7.20 pm.
Eh tapi ada drama selain drama di airport yakni adalah ketika tahun lalu dimana saya dan teman-teman tidak mengetahui bahwa MRT itu last train-nya sekitar pukul 23.30 malam maka kami dari Bugis terpaksa jalan kaki ke Lavender hahaha
Cerita kami bisa terdampar dari Bugis adalah lanjutan ketika menginap di Pillow Talk Hostel. Jadi check itu jam setengah sebelas malam, nah sampai hostel, kami mandi dan ganti baju. Sekitar pukul 11 lewat kami barulah keluar hotel dan berencana cari makan di kawasan Bugis. Tetapi sampai sana yang tersisa masih buka cuma McD. Jadilah habis kenyangin perut harus kami keluarkan energi lagi untuk jalan kaki.
Untungnya dari Bugis ke Lavender jaraknya hanya 2km jadi kami cukup menghabiskan waktu 30 menit sambil menikmati malamnya langit Singapore dan suasana perumahan yang saya katakan eksotis karena stylenya jadul gitu rumahnya. feels like di kota tua.
Aplikasi Panduan MRT & Bus selama liburan di Singapore
Untuk petunjuk rute saya selalu menggunakan Singapore MRT aplikasi yang bisa kalian download di google play atau play store. Selain selalu update, aplikasi ini juga simple dan ga butuh koneksi internet.
Contohnya nih:
Saya ingin ke Bugis MRT dari Changi Airport. Berarti dari Changi Airport saya akan menunggu di line yang menuju ke arah Joo Koon. Lalu setelah didalam MRT, saya harus menunggu sampai MRT itu berhenti di Tanah Merah.
Nah pas di Tanah Merah saya harus keluar dan ganti line yang menuju ke Joo Koon untuk bisa sampai di Bugis. Kalian juga boleh mengingat warna line. Seperti warna hijau dibawah itu menunjukan bahwa hijau adalah East West Line.
Jadi kalian selama di dalam stasiun MRT kalo mau pergi kemana-kemana cukup memperhatikan warna line petunjuk dari line MRT yang akan kalian naiki.
Keterangan line di MRT:
Red: North South Line
Green: East West Line
Yellow: Circle Line
Blue: Downtown Line
Purple: North East Line
Lalu bagaimana dengan rute Bis selama di Singapore? Pasti beberapa dari kalian akan bingung karena di Singapore untuk rute bis itu banyak banget.
Nah kalo saya pribadi memutuskan menggunakan aplikasi Google Maps. Jadi patokan saya adalah dengan input lokasi darimana mau kemana dan kemudian nanti tinggal klik tab yang rute menggunakan bis deh!
Eh tapi jangan sampai salah naik bis ya. Salah rute bukannya tambah dekat malah nantinya jadi jauh hahaha
Biasanya diatas nomor bis ada petunjuk arah bis tersebut mau kemana. Kalo misalkan kamu melihat di petunjuk gmaps dan bis yang akan kamu mau naiki tapi tujuannya tidak sesuai maka kamu harus ganti halte yang berada diseberangnya.
Makanan murah dan halal di Singapore?
Mau belanja murah di Singapore?Sebagai backpacker sudah tentu air putih menjadi keperluan utama. Nah masalah air putih kan cukup mahal disana jadilah saya sarankan untuk kamu yang mau stock air minum bias mengunjungi FairPrice terdekat.
Saya pribadi paling suka ke FairPrice di dekat Lavender MRT. Biasanya 1 botol air putih ukuran 1500 ml dijual 0.80 SGD. Terkadang suka ada promosi, misal 3 botor besar 1500 ml cuma dijual 1.6 SGD.
Untuk kamu yang suka hidup sehat dengan mengkonsumsi buah-buahan, nah FairPrice bisa jadi target yang tepat karena buah-buahan karena murah dan fresh banget. Saya sempat melihat 8 buah apel cuma dijual 4 SGD. Ga beda jauh kan dengan harga di Indonesia?
Butuh internetan murah selama di Singapore?
Keperluan paket data memang diperlukan banget untuk kalian yang suka update sana-sini atau sekedar bertanya ke google dengan gmaps. Nah saya yang biasanya pakai SingTel agak kaget sama kartu yang terakhir saya beli kemarin.
Tahun lalu saya beli Singtel perdana seharga 15 SGD yang memang diperuntukan untuk tourist dengan total paket data sebesar 4GB (dulu tuh dapet 100GB). Nah kemaren pas beli sevel karena lupa minta yang "hi tourist" akhirnya saya justru diberikan Singtel hi! dengan harga 15 SGD dan value yang didapat adalah 18 SGD.
Karena memang di sg cuma 2 hari, jadi saya ambil prepaid data plan yang 1 GB dengan membayar 7 SGD. Sebenarnya alasan pilih singtel yakni karena jaringannya yang bagus sekalipun kita sedang menaiki MRT.
Tapi ya karena 2 bulan lagi saya ke Singapore lagi sepertinya ada untungnya juga dikasih singtel prepaid ini karena saya cukup perpanjang masa aktif kartu dan tinggal menggunakannya lagi pada saat disana. Artinya bukan kartu sekali pakai buang.
Alternatif internetan yang bisa kalian coba adalah StarHub. Cuma karena saya belum cobain bagaimana jaringannya jadi ya belum bisa jamin hehe
Tapi terakhir Starhub ada promosi 15 SGD dapet 100GB! Next time mau cobain deh yang itu.
Pasti pada nanya kenapa ga pakai provider dari Indonesia?
Nah ini yang mau saya jawab. Kalo pakai paket data dari provider bawaan itu MAHAL! Saya mengalaminya ketika memakai XL. Udah gitu karena jalan di koneksi 4G sudah pasti lebih boros.
Jadi prefer beli saja kartu di sg dan bisa sharing dengan teman-teman perjalanan. Jatuhnya lebih murah juga karena patungan. Untuk menghindari baterai cepat boros, kalian bisa bawa powerbank atau router sendiri yang mendukung 4G dan sudah di unlock ya kalo memang di lock :p
Oke sekian dulu tips dari saya. Tips mengenai liburan ke Singapore mungkin akan saya tulis dalam bentuk post yang lain.
Nice sharing kak, bisa dijadiin refensi bgt buat bulan depan ke singapore
BalasHapusHalo, makasih udah mau baca.
HapusWah mau ke singapore? have fun ya :D