KPOP FANFICTION JACKJI COUPLE - FAKE MARRIAGE (CHAPTER 4)
Title : KPOP FANFICTION JACKJI COUPLE - FAKE MARRIAGE ( CHAPTER 4)
Author: Totomeyo
Genre: Romantic, Comedy
Length: Chapter
Main Cast:
Heo Youngji’s KARA
Wang Jackson’s GOT7
Lee Hongbin VIXX
Lee Hongbin VIXX
Guest Star: Seo Kang Joon, Lee Dong Wook, BamBam’s GOT7
Rating: PG 15+
Author POV
Suasana pagi hari yang begitu tentram di sebuah kamar. Perlahan seseorang yang sedang berbaring dengan mata yang terlihat sembab mulai bergeliat dengan malas di tempat tidur.
Jari-jari tangannya mulai mencoba mengucek matanya, ia adalah Youngji. Youngji dengan rambut berantakan mulai mencoba duduk di pinggir tempat tidur. Kaca besar yang berada di sisinya, mulai memperlihatkan cerminan akan dirinya.
Ya ampun! Aku jelek banget sih, mata bengkak ini pasti karena semalam aku menangis. Errrr kalo Jackson melihatnya, apa yang harus aku lakukan???
Youngji mulai bergelut dalam hatinya, kemudian dengan segera ia beranjak dari tempat tidur namun belum melangkah ke kamar mandi, sebuah kertas terjatuh dari selipan selimut di tempat tidurnya.
Didalam surat itu tertulis:
"Dear Istriku Youngji,
Aku mohon maaf untuk kejadian semalam dan untuk hari ini.
Karena suamimu ini tidak akan pulang dikarenakan aku harus pergi ke Jepang untuk menghadiri Tokyo Drama Awards.
Tertanda,
Wang Jackson
Catatan: Jangan biarkan Hongbin mendekatimu! Jangan keluar rumah selangkahpun karena kau tidak akan bisa masuk lagi. Jadi tetaplah untuk di rumah. Ok?"
"Heol! Dia pikir aku ini istri sesungguhnya?!" Dengus Youngji sembari pergi meninggalkan kamarnya.
"Annyeonghaseyo Oppa!" sapa Youngji dengan ceria.
"Ah Youngji-ah, annyeong! Apa kabar? Apakah kau semakin dekat dengan Jackson? hahaha" tanya suara di seberang sana, ternyata Youngji menelpon Dong Wook.
"Ah Jackson hari ini pergi ke Jepang. Jadi aku sendirian dan bosan oppa..."
"Kalo begitu, datanglah ke bar. Kang Joon dan BamBam akan dengan senang hati untuk menghiburmu."
"err.. masalahnya aku tidak akan bisa keluar dari sini."
"Heh? Kenapa?"
"Jackson tidak memberikan password, jadi aku tidak akan bisa masuk ke apartemennya kalo aku meninggalkannya."
"MO?! Wah dia ternyata posesif sekali terhadap kamu. Sepertinya kalian sudah semakin dekat ya?"
"An-Aniyo oppa!!!" Jawab Youngji dengan gelagap.
"Baiklah kalo begitu. Kau jaga diri ya. Kalo terjadi sesuatu, hubungi aku. Arraso?"
"Ne Oppa."
Klik.
Ditutuplah telponnya ke Dong Wook. Pada akhirnya Youngji memutuskan untuk menonton TV saja sambil menunggu Jackson kembali pulang.
Dilayar TV terlihat pemberitaan mengenai akan digelarnya Tokyo Drama Awards di Jepang dan akan disiarkan nanti sore secara langsung di channel TV tersebut.
Wah hebat sekali dia bisa ke Jepang untuk menghadiri acara seperti itu.
Ah! apa yang aku pikirkan? Mana boleh aku pergi berdua dengan Jackson. Aku ini bukan siapa-siapa.
Youngji hanya bisa berdiskusi pada dirinya sendiri.
Tanpa terasa, mata Youngji terasa begitu berat dan dia akhirnya tertidur di sofa.
*
Jam menunjukan pukul 7 malam. Youngji yang masih terlelap di sofa mulai tersadar dari tidurnya karena suara bel pintu yang terus memanggil.
TING-TONG
TING-TONG
TING-TONG
Duh siapa sih yang memencet bel? Apakah mungkin ada seseorang yang mencari Jackson.
Dengan langkah malas, Youngji menuju pintu untuk membuka pintu. Setelah pintu terbuka, wajah Hongbin menyelinap masuk.
"Youngji!" Sapa Hongbin dengan senyuman khasnya.
"Ah Hongbin-shi. Ada apanya? Jackson sedang tidak ada disini."
"Ah iya aku tau itu, Jackson sedang ke Jepang kan?"
"Iya benar, lalu?"
"Lalu? Hahaha. Hei Youngji, aku kesini untuk mencarimu. Didekat sini ada restoran china yang enak sekali, aku belum makan malam. Bagaimana kalo kita pergi makan?"
"Sepertinya tidak untuk malam ini Hongbin, mian..." Youngji mencoba menolak halus dengan perlahan menutup pintu.
Namun Hongbin dengan cepat menahan pintu tersebut dan menarik tangan Youngji untuk keluar dari apartemen Jackson. Youngji yang tidak bisa menahan kekuatan Hongbin, dengan begitu mudah tertarik untuk keluar dan menjauhi pintu.
Youngji panik melihat pintu apartemen yang akan segera tertutup, tapi sayangnya Hongbin justru menarik pintu tersebut dan akhirnya pintu tertutup rapat.
KLIK!
Wajah Youngji hanya melongo melihat pintu yang tertutup rapat.
"Ahh otokhae!! Aishhh..." Dengus Youngji sambil berusaha mendorong pintu agar terbuka kembali.
"Youngji apa yang sedang kau lakukan? Ayo kita pergi makan." Ajak Hongbin dengan menarik tangan Youngji.
"Tapi pintunya tertutup..." Youngji coba menjelaskan namun Hongbin tidak memperdulikannya dan terus melangkah sambil menggenggam tangan Youngji.
Sesampai di restoran, Hongbin langsung memesan beberapa makanan sedangkan wajah Youngji terus terlihat murung.
"Youngji, apa yang sedang kau pikirkan?"
"Semua ini karena kau!"
"Hah? Maksudmu?"
"Masalahnya, Jackson tidak memberitahu password pintuany. Aku tidak akan bisa pulang karena kau tadi menarikku dan menutup pintunya! Aissh...."
"Jadi hanya karena itu? hahaha."
"Kau masih bisa tertawa? Aigoo..."
"Youngji dengarkan ya. Jackson bukan suamimu. Lagipula kita bisa menunggunya sampai dia kembali ke Seoul lagi. Iya kan?"
"Tapi Jackson akan marah kalo dia mengetahui kita pergi keluar dan aku keluar dari apartemennya." Youngji terus berkelit dengan panik.
"Apakah kau begitu menyukainya?" Selidik Hongbin dengan tatapan serius.
"Hey! Tentu saja aku tidak menyukainya! tidak akan pernah!"
"Jinjja? Kalo begitu baguslah. Sudahlah makan dahulu, dari tadi suara perutmu itu terus bunyi."
"Ne..."
*
Youngji POV
Seusai makan malam, aku dan Hongbin kembali menuju apartemen. Aku sendiri masih bingung bagaimana nanti untuk bisa masuk kembali ke apartemen Jackson. Rasanya akan sangat konyol meminta bantuan resepsionis pihak apartemen. Apalagi Jackson termasuk orang terkenal, aku tidak bisa membayangkan apabila banyak orang tahu bahwa Jackson tinggal bersama seorang wanita yang bukan siapa-siapanya.
Hongbin tidak terlihat panik setelah mengetahui keadaanku. Entahlah apa yang ada dipikirkannya.
"Youngji, bagaimana kalo kau menunggu di apartemenku?"
"Ah tidak Hongbin. Terima kasih."
"Wae? kalo kau bisa tidur di tempat Jackson, kenapa tidak denganku?"
"....."
Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Hongbin. Entah apa yang aku rasakan, namun ini terasa janggal kalo aku harus pergi ke tempat Hongbin.
"Bagaimana kalo aku pesan kamar hotel di sekitar sini?"
"Tidak perlu. Aku bisa menunggu di depan apartemen saja." Jawabku lembut. Sedangkan Hongbin hanya mendesahkan nafasnya sambil mengangguk.
Kini kami memasukan elevator dan aku menekan tombol 14 untuk menuju ke lantai 14 namun Hongbin tidak sama sekali menekan tombol 13.
Apakah dia ingin mengantarku?
Sesampai di lantai 14, Hongbin terus mengikutiku sampai kami berdiri di depan pintu 1402.
"Terima kasih untuk makan malamnya. Selamat malam." Pamitku sambil membungkukan tubuh kehadapan Hongbin.
Hongbin terlihat tidak bergeming dari posisinya. Aku hanya melihatnya dengan bingung.
"Apakah kau tidak kembali ke apartemenmu?" Tanyaku
Hongbin hanya membalas dengan senyum, kemudian dia justru duduk disamping pintu sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok.
"Duduklah disini Youngji, kau ingin menunggu Jackson kan?"
"Eh? Tapi tidak perlu ditemani seperti ini. Kau pulanglah."
"Justru aku akan terlihat sangat jahat kalo bisa tidur nyenyak di kamar sedangkan wanita yang aku suka justru tertidur di depan pintu."
Aku terpaku mendengar pernyataan Hongbin. Dengan menurut, aku duduk disampingnya. Rasanya wajahku memerah karena ucapan Hongbin barusan.
Menit demi menit berlalu. Kami hanya terdiam dalam kesunyian.
"Apakah kau merasa kedingingan?" Tiba-tiba Hongbin memecahkan suasana dengan menanyakan keadaanku.
"Ah lumayan..."
"Kalo begitu tunggulah disini, aku akan mengambilkan selimut untukmu."
Hongbin bergegas menuju elevator. Sedangkan aku masih harus menunggu Jackson. Rasanya ingin menelpon Jackson tapi ponselku tertinggal didalam apartemen.
3 menit kemudian Hongbin terlihat kembali datang sambil membawa selimut. Kemudian dia mendekat padaku dan mulai memberikan selimut padaku. Lebih tepatnya sedang menutupi seluruh tubuhku dengan selimutnya.
Kini tubuhku sudah tertutup oleh selimut namun kedua tangan Hongbin berhenti di bahuku. Aku yang menyadarinya mencoba untuk memberitahu Hongbin tapi mata kami yang saling bertemu, aku mulai merasa bahwa Hongbin mulai mendekatkan wajahnya padaku.
dekat dan semakin dekat.
Aku mulai menggigit kedua bibirku karena panik. Rasanya ingin mendorong Hongbin tapi tubuhku rasanya seperti membeku karena tatapan mata Hongbin.
Tepat sebelum bibir kami bertemu, Hongbin berhenti.
"Apakah kau mau memberikan kesempatan padaku, Youngji-shi?"
Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba terdengar suara pria.
"ANDWAE!"
Aku dan Hongbin langsung menengok kearah suara itu berasal. Terlihat Jackson berdiri di dekat kami dengan koper besarnya.
Dapat aku lihat wajah marah Jackson yang menatap kami. Aku begitu takut. Sedangkan Hongbin langsung berdiri menuju arah Jackson.
"Hei Jackson, kenapa cepat sekali pulang dari Jepangnya?"
Namun Jackson menghiraukan ucapan Hongbin. Jackson justru melangkah mendekatiku dan mulai menekan password untuk membuka pintu apartemennya.
Pintu terbuka dan Jackson langsung menarikku masuk sambil membuang selimut pemberian Hongbin.
Sebelum pintu tertutup, aku mendengar Jackson mengucapkan sesuatu kepada Hongbin.
"Maaf, tapi istriku tidak membutuhkan kehangatan dari selimutmu. Karena aku sendiri yang akan memberikannya."
KLIK.
Pintu tertutup.
*
Author POV
Youngji berdiri canggung, ia terlihat ingin meminta maaf kepada Jackson namun Jackson masih berdiri sambil membelakanginya sambil terdiam.
"Jackson aku minta maaf, aku tidak bermaksud meninggalkan rumahmu tapi tadi Hongbin meng-"
belum usai Youngji menjelaskan semuanya kepada Jackson, secara tiba-tiba Jackson membalikannya badannya dan mendorong tubuh Youngji merapat ke tembok.
Jackson langsung menyergap Youngji dengan sebuah kecupan di bibir.
"Itu hukuman karena kau keluar dari apartemen ini tanpa seijinku."
Kemudian kedua tangan Jackson mulai memegang leher dan pinggang Youngji. Kecupan kedua mendarat kembali di bibir Youngji dalam waktu 1 detik.
"Itu hukuman karena kau pergi dengan Hongbin dan kau membiarkan dirinya hampir menciummu."
Wajah Youngji memerah, jantungnya berdegup kencang, kali ini degupannya lebih kencang dibandingkan saat mereka pertama kali mereka bertemu.
Youngji tidak mampu berkata ataupun menolak ciuman dari Jackson. Seakan ada magnet yang membuatnya untuk diam dan tidak menolak ciuman dari Jackson.
"Dan ini..." Jackson kembali melanjutkan perkataannya sambil mendekati bibir Youngji kembali. Kali ini mendaratlah sebuah ciuman hangat yang begitu intensif.
Youngji hanya bisa mendelik melihat kedua mata Jackson yang menatap matanya dan kemudian mata itu tertutup seakan sedang menikmati ciumannya untuk Youngji.
Entah bagaimana, namun Youngji ikut turut menutup matanya.
Kedua insan itu kini terlalu dalam sebuah ciuman yang saling menghangatkan. Setelah cukup lama berciuman, Jackson secara perlahan melepas ciuman tersebut.
Usai melepas ciumannya, ditariknya tubuh Youngji untuk dipeluknya sambil mengucapkan sebuah kalimat,
"Ciuman itu untuk aku yang begitu merindukanmu Youngji."
***
Akhirnya selesai juga chapter ke-4 dari fanfic ini.
Gimana dengan ending dari chapter 4 menurut kalian? Bikin deg-degan ga? hahaha
Tapi ini baru permulaan, kita belum tau bagaimana usaha Hongbin untuk merebut Youngji dari Jackson.
Jadi nantikan kelanjutannya ya :D
Mohon bantuan untuk share fanfic ini ke teman-teman kalian yang suka Jackji Couple or Hongji Couple ya.
Gomawo~
*
Cerita sebelumnya:
syalaaaan degdegan laaahh!!!!
BalasHapusapa apaaan iiiniiii makin gabisa tiduuurrrr
hheeuuummmmmm >.<
ìˆ˜ê³ í–ˆì–´ìš” 메요님
5회 기대합니당
★★★★★
hahahaa biar seru kan makanya di potong pas adegan seru dan ngegantung lol lol lol
Hapusitu ujungnya nulis apa byul? artiin dong >,<
ahhh ... makin tambah penasaran
BalasHapusendingnya sumpah, bikin esmosi ... hehehehh, masih pengen baca eh tau-tau udah selesai ...
keren keren keren ... udah deh, tambah galau nungguin chapter selanjutnya ...
Semangat buat chapter selanjutnya ...
chapter 5 nya sudah ada belom....trus kalau ada dimana carinya? bisa kirim linknya dari chapter 5 sampe seterusnya gak?
BalasHapus